🏑 Tahapan Setelah Interview User

Umumnya di dalam proses rekrutmen tahap interview dilaksanakan sebanyak dua kali. Tahapan tersebut adalah interview user dan HRD. Masing-masing tahapan wawancara ini tentunya juga memiliki perbedaan yang wajib kamu ketahui sebagai persiapan sebelum melalui tes. Untuk itu, simak langsung ulasan seputar perbedaan interview user dan HRD berikut ini! Prosesinterview seringkali menjadi tahapan paling akhir atau kedua terakhir dalam tahapan seleksi rekruitasi dari pihak perusahaan swasta ataupun lembaga negeri. Tujuan dari tahapan ini seringkali menjadi pengukur sekaligus klarifikasi kualitas kandidat yang dapat dinilai secara langsung oleh pihak user dan HRD perusahaan/institusi terkait. PersiapanInterview User 1. Kenali user -mu 2. Datang tepat waktu 3. Sopan santun 4. Tunjukkan sisi unik dirimu 5. Berbicara di waktu yang tepat dan jangan ragu untuk bertanya Tahapawal adalah interview HRD yang akan membahas seputar diri kamu. Selanjutnya yaitu interview user yang pertanyaannya akan lebih mendalam dan detail. Congratulation jika kamu bisa sampai pada tahap ini, because it's been a long way. Kamu sudah berjalan sejauh ini, maka persiapkan diri dengan matang. Baca juga: Sudahi Resahmu! Setelahlolos dari tahap interview pertama, selanjutnya kamu akan menghadapi interview user. Interview user adalah bagian wawancara terakhir yang menjadi kesempatan emas untuk menunjukkan kesan bahwa kamu adalah kandidat yang tepat dan potensial. Perekrut membutuhkan kandidat yang memiliki antusiasme besar. 2 Sering mengirim email untuk menanyakan status 3. Mengubah ekspektasi gaji 4. Terlalu percaya diri diterima kerja 5. Gak mem-follow-up proses wawancara 6. Bertanya di sosial media milik perusahaan 7. Memperbarui status media sosial seiring tahapan rekrutmen Tanya jawab seputar interview kerja 1. Jangan kepoin sosial media HRD-nya Tahapantahapan untuk mendesain user experience (UX) adalah seperti berikut ini: Objektif Setelah memilih metode nya, maka langkah selanjutnya ialah mengumpulkan data dan menganalisisnya. Ketika mengumpulkan data pastikan kamu lakukan dengan benar dan detil. Jika tidak, maka saat menganalisisnya kamu akan mengalami kesulitan. . Dalam proses seleksi kerja, salah satu tahapan yang tidak akan dilewatkan perekrut adalah tahap interview atau wawancara. Melalui tahap penting ini, perekrut akan menilai karakter dan kemampuan kamu untuk bekerja bersama di perusahaan mereka. Oleh karena itu, sebagai fresh graduate yang sedang mencari kerja kamu harus memiliki persiapan yang baik sebelum interview. Umumnya, di dalam proses rekrutmen tahap interview dilaksanakan sebanyak dua kali. Tahapan tersebut adalah interview user dan HRD. Masing-masing tahapan wawancara ini tentunya juga memiliki perbedaan yang wajib kamu ketahui sebagai persiapan sebelum melalui tes. Untuk itu, simak langsung ulasan seputar perbedaan interview user dan HRD berikut ini! Dalam proses rekrutmen, interview HRD biasanya dilaksanakan setelah pelamar mengirimkan dokumen lamaran. Namun, terkadang ada juga perusahaan yang mengadakan tahap psikotes terlebih dahulu sebelum proses wawancara. Biasanya, pertanyaan HRD akan seputar latar belakang dan riwayat hidup sesuai dokumen lamaran yang kamu kirim. Setelah proses interview HRD berhasil dilalui, tahap berikutnya barulah wawancara dengan user. Interview User Dalam interview user, kamu akan berhadapan langsung dengan calon atasan yang nantinya akan bekerja bersama jika diterima di perusahaan tersebut. Melalui tahapan ini, user akan mendapatkan gambaran tentang diri kamu terkait cocok tidaknya menempati posisi yang dilamar. Pertanyaan interview user biasanya lebih mendalam dibanding HRD. Pertanyaan tersebut seputar pengalaman di tempat kerja sebelumnya atau yang berkaitan dengan posisi yang kamu inginkan. Umumnya, wawancara user ini akan menjadi tahapan wawancara terakhir. Sehingga, siapkan mental dan perdalam pengetahuan terkait pekerjaan dan perusahaan yang kamu lamar. Perbedaan Interview User dan HRD Setelah mengenal secara singkat mengenai tahapan wawancara user dan HRD tentunya kamu sudah mendapat sedikit gambaran bukan? Nah, agar lebih memahami perbedaan keduanya, berikut ulasan lengkapnya. 1. Tujuan Wawancara Perbedaan interview user dan HRD yang pertama adalah tujuan wawancara. Interview user bertujuan untuk melihat kecocokan antara pelamar dan user. Sebab, nantinya dalam bekerja keduanya akan selalu saling terhubung. Selain itu, interview ini juga bertujuan untuk melihat potensi calon karyawan agar perusahaan memperoleh SDM Sumber Daya Manusia sesuai kebutuhan. Sementara itu, interview HRD bertujuan untuk menilai calon karyawan dengan mempertimbangkan sisi psikologis, kepribadian, kesehatan, dan kedisiplinan. Melalui kriteria tersebut, pelamar yang lolos ke tahap selanjutnya telah mengalami penyaringan sehingga lebih berkualitas. 2. Pihak yang Melakukan Wawancara Perbedaan interview user dan HRD berikutnya adalah pihak yang melakukan wawancara dengan pelamar. Dalam wawancara user, pihak yang melaksanakan adalah atasan calon karyawan yang nantinya akan berkomunikasi dalam pekerjaan. Sedangkan interview HRD, pewawancara adalah HRD perusahaan. 3. Cara Menilai Potensi Calon Karyawan Dalam wawancara user, pertanyaan interview akan seputar hal teknis terkait deskripsi pekerjaan. Melalui pertanyaan tersebut, user akan menggali potensi calon karyawan berdasarkan jawaban yang disampaikan. Selain itu, user juga memperoleh gambaran terkait kemampuan yang dimiliki. Sedangkan dalam interview HRD, akan diperoleh gambaran tentang kemampuan pelamar dari sisi psikologis. Sebab, mengetahui emosi dan sikap pelamar di awal sangatlah penting. Selain itu, dengan mengetahui karakter calon karyawan HRD dapat memberikan masukan jika suatu hari terjadi konflik dengan rekan kerja atau atasan. 4. Prioritas Kemampuan Wawancara user memprioritaskan kemampuan akademik pelamar. Karena, hal tersebut akan berkaitan dengan beban kerja yang nantinya akan diterima. Selain itu, juga kemampuan analitik calon karyawan. Sebab, jika terjadi masalah teknis dalam pekerjaan nantinya pelamar dapat menyelesaikan masalah tersebut dan tetap bisa bekerja optimal. Sementara itu, wawancara HRD lebih memprioritaskan karakter dan kepribadian pelamar sesuai misi dan visi perusahaan. Seperti apakah calon karyawan adalah orang yang jujur, bertanggung jawab, bersemangat, dan percaya diri. Tahapan interview user dan HRD memang menjadi proses yang wajib dilalui seorang job seeker. Memahami perbedaan interview user dan HRD menjadi salah satu bentuk persiapan yang bisa kamu lakukan sebelum tes dilaksanakan. Untuk itu, manfaatkan kesempatan wawancara tersebut sebagai ajang menunjukkan kemampuan kamu di depan user dan HRD. Semoga sukses! Jangan lupa untuk follow akun Instagram, LinkedIn, Facebook, Twitter, Youtube, dan Official Account LINE dari Campuspedia biar kamu gak makin ketinggalan info seputar kampus, karir, dunia mahasiswa, beasiswa, dan info menarik lainnya. Dalam tahapan perekrutan kerja, interview atau wawancara adalah salah satu tahapan yang akan kamu lalui. Umumnya orang-orang melupakan kehadiran interview oleh user, karena terlalu fokus mempersiapkan diri untuk wawancara bersama HRD. Padahal user adalah orang yang nantinya akan menjadi atasanmu saat kamu resmi diterima. Berbeda dengan pertanyaan interview HRD, biasanya user akan memberikan pertanyaan yang lebih teknikal tentang pengalamanmu bekerja selama ini. Interview user umumnya menjadi penentu apakah perusahaan tersebut akan menerima kamu atau tidak. Interview user adalah bagian wawancara terakhir yang menjadi kesempatan emas untuk menunjukkan kesan bahwa kamu adalah kandidat yang tepat dan potensial. Jadi, setelah lolos interview HRD persiapkanlah diri sebaik mungkin untuk lanjut interview user. Penasaran gimana tipsnya? Yuk simak ulasan ala berikut ini! 1. Sebelum Interview dengan User, Persiapkan Diri Sama Seperti Interview HRD Persiapan wawancara kerja Meski ini bukan lagi interview yang pertama, cobalah untuk tetap mengumpulkan informasi sebanyak mungkin mengenai perusahaan sebelum bertemu user. Kamu mungkin telah menunjukkan performa yang baik saat interview bersama HR. Namun, user yang akan kamu temui saat ini belum mengetahui potensi yang kamu miliki. Jangan sampai kepercayaan diri yang berlebihan membuatmu kurang persiapan. Cobalah mengantisipasi pertanyaan-pertanyaan mengejutkan. Kamu bisa mencari berbagai kisi-kisi pertanyaan lewat internet yang mungkin akan user tanyakan. 2. Saat Interview dengan User, Tunjukkan Pencapaian Diri Menunjukkan sebuah pencapaian Terkadang perekrut mencari keunggulan kandidat yang lebih spesifik dari pelamar lainnya. Salah satu kesalahan yang paling sering seseorang lakukan saat interview adalah memberikan jawaban umum untuk pertanyaan yang spesifik. Padahal, perekrut mencari kandidat yang memiliki keunggulanmu daripada kandidat lain. Hindari jawaban umum seperti, “Saya adalah pekerja keras.” Lebih baik buktikanlah dengan data. Misalnya berapa total penjualan yang telah kamu capai atau proyek apa saja yang kamu jalani saat bekerja di perusahaan sebelumnya. 3. Antisipasi Interview Mengenai Gaji Mengkalkulasi pendapatan Pastikan kamu tetap membawa resume, cv, dan dokumen yang kamu perlukan saat interview dengan user. User bahkan bisa mengajukan kembali pertanyaan tersebut walaupun kamu telah menjawabnya pada interview bersama HRD sebelumnya. Kamu perlu mempertimbangkan dengan matang sebelum mengajukan nilai yang spesifik. Lakukan riset berapa besar gaji terhadap posisi serta perusahaan yang kamu lamar. Jangan lupa untuk memasukkan biaya tunjangan dan kompensasi. 4. Jangan Malu Bertanya ketika Interview dengan User Mengajukan pertanyaan akan memberikan nilai lebih Jangan malu untuk bertanya jika diberikan kesempatan di akhir interview oleh user. Perekrut biasanya memberikan kesempatan bagi kandidat untuk mengajukan pertanyaan. Tanyakanlah apa pun yang ingin kamu ketahui mengenai perusahaan serta posisi yang kamu lamar. Ini akan menunjukkan besarnya antusiasmemu. Ajukan pertanyaan yang berkesan bagi perekrut, misalnya apa tujuan jangka panjang atau tantangan yang dihadapi perusahaan tersebut. Pertanyaan yang kamu berikan harus spesifik dan bukan jenis pertanyaan yang jawabannya bisa kamu temukan sendiri di internet. 5. Bersikap Jujur dan Terbuka Sikap adalah segalanya Selain menunjukkan semangat yang tinggi, bersikaplah jujur dan terbuka saat interview user. Jawablah semua pertanyaan dengan padat dan jelas tanpa perlu menambahkan hal lain yang tidak sesuai dengan kondisimu. Para user tidak hanya menilai kemampuan, tapi juga kepribadianmu. Mereka ingin memahami bagaimana kamu bersikap secara profesional. Jadi, tunjukkanlah keunggulanmu sambil tetap bersikap apa adanya. Ini menunjukkan bahwa kamu adalah orang yang dapat mereka percayai. 6. Usahakan Outfit Sesuai Budaya Perusahaan Menggunakan pakaian yang tepat saat wawancara Pakaian yang kamu kenakan bisa menentukan tingkat profesionalisme. Apa yang kamu kenakan saat melakukan interview user akan membantu mereka menilai profesionalisme kamu dalam bekerja. Ketahuilah warna-warna outfit yang dapat menunjukkan kepribadian diri. Bila perlu, sebelum melakukan interview user usahakan kamu telah mencari tahu budaya berpakaian perusahaan tersebut. Ini cukup penting agar kamu dapat menyesuaikan diri apakah harus memakai pakaian formal atau kasual. Baca Juga Hindari Outfit Berikut saat Melakukan Wawancara Kerja 7. Selama Interview Hindari Menjelekkan Kantor Lama Tidak menjelekkan kantor lama Saat dirimu berada dalam situasi interview dengan user, ada baiknya kamu tidak menjelekkan atasan atau rekan kerja di kantor lamamu. Hal tersebut lantaran bisa membuat citramu justru terlihat buruk. User mungkin malah akan terus mengulik dan mencari tahu apakah dari ceritamu tersebut kamu yang menjadi masalahnya atau bukan. Tidak etis pula menjelekkan lembaga kerjamu di saat tersebut, meski mungkin kekesalanmu terhadap mantan atasan tak dapat dibendung. Sebisa mungkin tahanlah dirimu untuk tidak menjelek-jelekkan kantor lamamu ya! Nah, itu tadi ulasan seputar tips yang bisa kamu lakukan sebelum melakukan interview kerja bersama user. Persiapankan dan tunjukkan performa terbaikmu pada tahap ini. Jangan pantah semangat jika setelah interview kamu masih belum mendapatkan panggilan kerja. Selalu upgrade dirimu menjadi lebih baik. Semoga artikel ini bermanfaat, jangan lupa tinggalkan jejak komentar kamu di bawah ini ya! Good luck! Buat kamu yang ingin meningkatkan kualitas skill dan CV untuk menunjang karir, yuk join Di sini, kami menyediakan berbagai pelatihan upskilling via e-learning dan bootcamp yang bisa kamu ikuti dengan berbagai praktisi dan cara yang menyenangkan. Editor Silvilla Sani Menjalani proses interview kerja di sebuah perusahaan emang gak mudah. Ada beberapa tahapan yang harus dijalani. Namun, jangan salah pasca selesai ada beberapa hal yang harus kamu hindari agar mereka tambah tertarik merekrut kamu lho. Banyak pelamar kerja yang fresh graduate maupun yang udah berpengalaman menganggap setelah proses wawancara berlangsung semuanya udah selesai. Emang sih secara formal penilaiannya udah selesai namun ada kalanya kamu bisa membuat segalanya menjadi berantakan. Secara gak sadar ada beberapa kebiasaan yang rutin kamu lakukan setiap saat menunggu informasi selanjutnya. Bisa jadi itu merupakan penyebab kamu sering ditolak oleh pihak perusahaan. Selain mempengaruhi penilaian, kebiasaan itu bisa bikin males tim HRD untuk melanjutkan proses CV yang udah sampe meja user. Kamu punya kebiasaan tertentu gak setelah interview kerja? Daripada bingung mikirin mending langsung aja nih lihat 7 hal yang harus dihindari pasca wawancara berikut ini. 1. Jangan kepoin sosial media HRD-nya Mengutip dari Business News Daily, hal pertama yang harus kamu hilangin setelah interview kerja adalah kepoin sosial media HRD-nya. Kalau emang udah deket dan sebatas teman doang sih gak apa-apa. Jika konteksnya udah menyangkut masalah pekerjaan hal itu tergolong sangat gak profesional. Selain bikin risih kebiasaan ini udah mengganggu privasi seseorang. Ada baiknya kamu belajar untuk sabar sebab umumnya gagal atau gaknya kamu ditentukan dalam waktu maksimal 2 minggu pasca wawancara. 2. Sering mengirim email untuk menanyakan status Habis interview kerja kadang kita suka gak sabaran untuk menunggu informasi yang kurang pasti dari perusahaan. Mending kalau keterima, kan apes banget kalau udah nunggu lama, tapi ditolak. Oleh karena itu kita memilih menanyakan status perekrutan via email. Walau kadang jawabannya menggantung, kita tetep keukeuh menanyakan nasib. Boleh-boleh aja sih sebenernya menanyakan status kepada HRD lewat email. Asal jangan terlalu sering, paling banyak 1 atau 2 kali setiap tahapan rekrutmen. 3. Mengubah ekspektasi gaji Sebelum melakukan interview kerja kamu harus mempersiapkan berbagai macam jawaban mulai dari pengalaman kerja, kemampuan serta ekspektasi gaji kalau diterima oleh pihak korporasi. Gak sedikit pelamar kerja yang pengin merubah ekspektasi gaji setelah mengetahui beban-beban yang bakal dihadapi sebagai karyawan. Mangkanya sebelum itu kamu wajib mencari tahu metode kerja pegawai disana serta sedikit menyurvei berapa gaji rata-rata karyawannya. 4. Terlalu percaya diri diterima kerja Setiap pencari kerja harus memiliki kepercayaan diri yang baik selama proses perekrutan. Lebih baik lagi sih sampai kerja nanti kalau diterima. Namun segala sesuatu yang berlebihan itu emang gak pernah bagus. Rasa percaya diri yang terlalu tinggi bisa bikin kamu terlihat negatif di depan perusahaan. Alhasil mereka mikir 2 kali deh untuk minta tanda tangan kamu. 5. Gak mem-follow-up proses wawancara Kalau tadi masalahnya terlalu sering menanyakan kabar kepada perusahaan maka kali ini sama sekali gak menanyakan kabar. Kejadian kaya gini juga bisa dilihat negatif atau biasa aja sama penerima kerja karena kita dianggap kurang peduli serta serius memperebutkan kursi yang kosong. Selama tahapan interview kerja paling gak kamu menanyakan sekali kepada HRD tentang status di proses rekrutmen. 6. Bertanya di sosial media milik perusahaan Agar mendapatkan informasi yang jelas orang Indonesia biasanya kreatif mencari celah kesempatan yang tersedia. Beberapa di antaranya adalah dengan bertanya di kolom komentar akun perusahaan. Kamu pasti pernah melihat deh kejadian kayak gitu di beberapa postingan brand besar. Alih-alih pertanyaannya dijawab kamu justru bisa di-notice manajemen dan masuk ke daftar hitam. Walau gak selalu demikian, usaha tersebut sangat gak etis dilakukan oleh siapapun. 7. Memperbarui status media sosial seiring tahapan rekrutmen Kegiatan terakhir yang pamali kamu lakukan setelah interview kerja adalah memposting setiap tahap rekrutmen. Hal ini berlaku kalau kamu terlalu sering melakukannya aja kok, sekali dua kali sih gak masalah. Takutnya momen yang dibagi ke teman-teman kamu tersebut bisa membocorkan kegiatan korporasi. Masalahnya kan kamu belum mendapat izin dari pihak terkait. Nah, itulah tujuh hal yang harus kamu hindari setelah melakukan interview kerja di sebuah perusahaan. Buat kamu yang mau tahu lebih banyak tentang karier atau asuransi? Lihat pertanyaan populer seputar topik-topik tersebut di Tanya Lifepal. Tanya jawab seputar interview kerja Apa itu interview user?Interview user adalah interview yang dilakukan seseorang yang berperan sebagai atasan, supervisor, team leader, atau kepala divisi dan nantinya kandidat akan bekerja langsung dengannya. Interview user berbeda dengan Interview HRD. Interview HRD bertujuan mengetahui latar belakang pendidikan dan karakter dari kandidat. Sementara interview user bertujuan mengetahui lebih detail, melihat kemampuan kerja, dan pengalaman dari kandidat itu sendiri. Kenapa penting untuk memiliki asuransi?Perlindungan finansial dari asuransi penting untuk dimiliki agar kamu tidak terbebani dengan pengeluaran mendadak yang pada akhirnya bisa menguras tabunganmu. Pilihan produk asuransi bervariasi sesuai kebutuhan keuanganmu, yaitu asuransi kesehatan, asuransi jiwa, asuransi mobil, asuransi motor, dan lainnya. Untuk mendapatkan referensi produk asuransi terlengkap, cari tahu di Lifepal.

tahapan setelah interview user